Senin, 12 September 2016

CHAPTER 3 - Mandiri Sebagai Perempuan Tunarungu

SEMPURNA
Don’t wait the perfect moment, take the moment and make it perfect
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

CHAPTER 3
Mandiri Sebagai Perempuan Tunarungu

Definisi mandiri yang diajarkan orangtuaku adalah tidak bergantung dengan orang lain. Berusaha mungkin untuk melakukan segala hal tanpa harus merepotkan orang lain.

Hingga sekarang, aku masih menjalankan pesan dari orangtua. Seperti apa didikan mereka?

Lesson of Mama! DISCIPLINE



Tidak ada toleransi mengenai hal ini. Secara tegas, mama mengajarkan aku harus mematuhi peraturannya dan harus dijalankan dengan sedisplin mungkin.

1.    Waktu
Jam tangan adalah benda wajib sedari aku kecil hingga sekarang. Fungsinya adalah harus menghargai dan membagi waktu selama 24 jam. Jam berapa harus bangun, segera mandi, membersihkan tempat tidur, harus sarapan, harus sopan saat pamit keluar dari rumah, tidak boleh terlambat sekolah, pulang sekolah harus segera pulang, tidur siang, les tambahan, mandi sore, bermain sebentar, sebelum maghrib harus sudah didalam rumah, makan, nonton tv, dan jam tidur juga musti rutin.

Dan setiap ada kegiatan diluar rumah, harus dikomunikasikan dan musti jujur.

2.    Uang
Yup! Uang yang dikasih untuk jajan. Tapi mama mengajarkan aku untuk menggunakan uang seteliti mungkin, seperti:
Pada Saat jaman sekolah,
-       10 % tabung
-       5 % disumbangkan
-       85% digunakan

Pada saat sekarang, 50 : 30 : 20, yakni:
-       50 % pengeluaran wajib (Kebutuhan sehari-hari, tagihan, sumbangan, dll)
-       30 % Pengeluaran tambahan (acara keluarga, diri sendiri, anak)
-       20 % Pengeluaran untuk investasi & tabungan,

3.    Etika
Etika itu termasuk disiplin juga. Membiasakan untuk bilang Maaf, Tolong, dan Terima Kasih. Berlaku untuk siapapun, kapanpun, dam dalam keadaan apapun.

4.    Ilmu Pengetahuan
Belajar itu wajib hukumnya. Caranya, selain dari sekolah adalah Baca! Membaca semua tulisan, seperti Koran, majalah, buku, gadget, dan lain sebagainya. Segala tulisan adalah bentuk informasi, jadi wajib untuk mencari informasi dari membaca.



5.    Pengalaman
Mama bukan tipe yang posesif, yang segala sesuatunya dilarang. Kita akan menjadi bijak dengan pengalaman yang dimiliki, aku termasuk yang aktif dalam kegiata dan banyak hal yang ingin aku pelajari. Jika suatu saat melakukan kesalahan, aku tidak terlalu takut karena pasti selalu ada jalan untuk memperbaikinya. Hidup sebaiknya selalu berjalan seimbang, sehingga membuat kita menikmati setiap moment pengalaman yang kita miliki.



6.    Penampilan
Nah! Kebanyakan orang mengatakan, “Don’t Judge by the cover!”. Kenyataannya adalah penampilan kita bisa dinilai bagaimana diri kita yang sebenarnya & bagaimana orang lain memperlakukan kita. Jaman sekarang, kalo kita gembel, siapay yang percaya dengan diri kita? Maka dari itu, aku selalu berusaha mungkin rapi. Tidak harus mahal, tapi enak dipandang dan nyaman dengan diri sendiri. Make up, hair do, berpakaian sesuai dengan kepentingan. Dan kita juga jangan lupa, menghargai siapapun yang hendak kita temui di berbagai acara.



7.    Makan & Minum
Hal ini pasti dianggap sepele, tapi mama selalu mendisiplinkan bagaimana cara makan dan minum bahkan ditempat umum. Makana  dan minuman apa saja yang dikonsumsi oleh tubuh.

Misalnya, seperti makan itu harus duduk dimeja makan, tidak boleh mengunyah dengan berisik. Jam makan wajib rutin 3x sehari, jam7 pagi, jam 12 siang, jam7 malam. Sejujurnya aku jarang ngemil. Udah merasa terdoktrin, perempuan itu harus bisa menjaga badan ;p sampai sekarang pun apapun yang hendak dimasukkan ke tubuh musti pikirkan untuk segi kesehatan dan yang berpengaruh ke berat badan.

Seperti itulah kedisiplinan yang diajarkan oleh orangtuaku, dan berlaku sampai sekarang, dan tentunya juga akan seterusnya sampai ke anakku.

Sikap kita adalah perbuatan yang sederhana, namun akan bisa membuat perubahan yang besar.

 


Aku berterima kasih kepada mamaku yang telah menjadikan aku seperti saat ini. Aku bisa menjadi perempuan yang tegar dan tangguh. Disiplin yang tinggi, membuat aku terlatih menajdi mandiri dalam beragam hal.

Bagaimana dengan didikan dari Bapak? : Mensyukuri Waktu dan Umur.


Hal yang paling aku ingat adalah didikannya untuk terus berjuang dan menajlankan hidup sesuai dengan “timeline” kehidupan, sehingga kita bisa lebih menghargai umur.

Ajarannya seperti ini:
Kehidupan kita yang sesungguhnya dimulai dari usia 20 tahun, maka :
The Milestone of Life-nya adalah,
-       Sebelum umur 25 : Harus sudah lulus kuliah.
-       Sebelum umur 30 : Sudah menikah.
-       Sebelum umur 35 : sudah punya mobil.
-       Sebelum umur 40 : sudah puna rumah.
-       Sebelum umur 45 : sudah mapan dalam karir.
-       Sebelum umur 50 : sudah menunaikan Ibadah Haji.
-       Menjelang umur 60 : Menikmati kehidupan dengan anak dan cucu.

Itu yang menjadi pemicu semangat aku tetap bertahan dalam hidup, disamping itu aku menambahkan “perjanjian” dengan diri sendiri bahwa setiap tahun aku harus bisa menghasilkan sesuatu. 
Seperti ini yang aku lakukan:

-      2008 : Abang None Jakarta Barat & The Most Fearless Female by Cosmopolitan Indonesia

-       2009 : Lulus S1 jurusan advertising communication

-  2010 : Lulus S2 jurusan Marketing Communication, Ke Thailand sebagai perwakilan Indonesia untuk Exchange Program disabilitas secara Asia, di terima kerja di Multinational company yaitu IBM Indonesia.

-     2011 : Perwakilan Indonesia ke Strasbourg, france, Europe. Gratis! Exchange program mengenai disabilitas secara budaya eropa. Dan mendirikan Thisable Enterprise, sebagai social enterprise.

-    2012 : Menerbitkan sebuah Buku ‘Perempuan Tunarungu Menembus Batas’ beserta respon masyarakat yang sangat bagus sekali.

-   2013 : Menginisiasi event pertama ‘Thisable Festival’ sebagai event inklusi menggabungan disabilitas dan non disabilitas become one together diatas panggung. & Menerbitkan buku ke-2 yang berjudul ‘Setinggi Langit’ bekerja sama dengan L’oreal Indonesia.

-    2014 : Menikah & Hamil. Dan menerima Penghargaan, The winner of Social Enterpreneur of the year for category community development by Ernst&Young.

-     2015 : Melahirkan seorang bayi perempuan & Perwakilan Indonesia ke Amerika Serikat, melalui program International Visitor Leadeship Program mengenai isu Disabilitas secara global.

-       2016 : on going new program of Thisable Enterpise, Pemberdayaan ekonomi kreatif untuk disabilitas . (nanti akan kita bahas di bab lain ya) & meriliskam short movie di youtube channel 'unveil your masterpiece' 

  Jangan iri dengan keberhasilan orang lain, karena kita tidak mengetahui apa yang telah dikorbankan untuk mencapai keberhasilan.





















================================================================

Chapter 4 nanti Saku akan bahas mengenai bagaimana step by step membangun kepercayaan diri :) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar