Senin, 27 Oktober 2014

Enjoying the first pregnancy. Bagaimana proses cepat hamil dan menikmati perkembangan setiap bulan :)

Hii ! 

Didn’t to write something for a long time yah. Soalnya akhir-akhir ini aku masih merasa bingung sendiri menghadapi kehamilan pertama ini. (nah kan jadinya curcol) ;p 

As a working woman, bekerja adalah hobi aku yang dengan suka cita aku kerjain setiap tantangannya. Terlebih aku mencoba untuk merintis menjadi sociopreneur dan sedang menantang diri untuk menjadi entrepreneur yang bisa saling mensupport..


Sekarang ini usia kehamilanku udah 25 minggu, dan itu udah 6 bulan lebih. Aku bersyukur termasuk yang beruntung mendapat rezeki hamil cepet setelah menikah (kata obgynku, aku cuman kosong 15 hari #ups! ). Well, gak disangka ya, itu kenapa aku berusaha untuk menjaga sebaik mungkin. Aku mulai dari sayang sama diri aku, dengan mengurangi waktu untuk bekerja dan menikmati moment kehamilan ini.

Walaupun aku suka kangen dengan masa-masa kesibukan aku dulu. Bisa dibayangin kan selama aku merintis Thisable Entreprise, dalam sehari aku bisa menghabiskan waktu 3-4x meeting dan beberapa interview media, dan juga menghandle team aku untuk bisa bekerja dengan solid. Berbulan-bulan menyiapkan Public Relations event. Dan semua itu aku lakukan dengan seneng banget. Bertemu dengan banyak orang baru, dan bahkan mengasah kreatifitas dengan membuat program-program kerja.

Tapi aku berusaha untuk menahan ego. Bukankah menikah dan memiliki anak itu adalah bagian dari cita-cita setiap perempuan ya? :) Dan tentu semua perempuan menginginkan ini, kenapa aku tidak mensyukuri dan menikmatinya. Masa kehamilan ini, justru membuat aku banyak meluangkan waktu untuk mengevaluasi dan intropeksi diri. Apa yang menjadi kesalahanku dimasa lalu dan bisa lebih baik untuk ke depannya.

Aku ingin sedikit berbagi dengan teman-teman yang hendak menikah dan berencana mendapatkan kehamilan dengan cepet. Tapi ini yang aku lakukan, mungkin hasilnya berbeda dengan masing-masing perempuan. Tapi gak ada salahnya mencoba ya :) 
Sebelum menikah, aku berusaha mungkin untuk gak terlalu capek mengurusi pernikahan. Beruntung aku dibantu sama mamaku dan Wedding Organizer untuk menyiapkan pernikahan. 
Karena aku bisa lebih relax, pikiran tenang dan bisa focus dengan kesehatan. That’s why, aku bahagia dan tenang banget selama rangkaian pernikahan adat jawaku yang berlangsung selama 3 hari. Kebayang kan capeknya, tapi semua berjalan sesuai dengan apa yang menjadi mimpi aku sedari kecil. Untuk kita sebagai perempuan, mengecek kapan waktu kita menstruasi dan selesai itu wajib banget bagi yang mau nikah, karena kita bisa mengetahui kapan masa suburnya (padahal dulu aku cuek banget).

Jadwal aku menstruasi kurang lebih 2 minggu after nikah, dan aku juga download aplikasi masa subur di Iphone, nama aplikasinya “Maybe Baby”, jadi disitu kita bisa tahu kapan masa- masa produktif untuk make a baby :) masa subur kita kan cuman kurang lebih seminggu-an, jadi jangan menyia-nyiakan itu ya, even kita lagi capeeeekk banget karena banyak kerjaan. Selain itu, aku juga rutin setiap pagi minum folic acid atau asam folat, yang membantu kita meningkatkan peluang untuk hamil, manfaatnya adalah dapat membantu memperkuat sel telur. Mereknya macam-macam, tergantung kecocokan kita ya. Kalo aku menggunakan brand dari Nature’s Plus yang kita bisa temuin di drug store seperti guardian atau century. Yang rutin tiap pagi ya mom-to be



Sewaktu honeymoon, aku dan suami sepesawat dengan bapak yang baiiiik banget, beliau sangat kebapakan dan memberi banyak masukan. Beliau tau aku dan suami sedang mau Honeymoon, dan beliau berpesan bahwa saat melakukan sesudah hubungan suami-istri jangan lupa wudhu dan berdoa. Well, it works lohaku dan suami selalu wudhu dan berdoa setelahnya, karena kita niat, banget mudah-mudahan doa kami berdua juga dikabulkan.

Yeah! The test pack is POSITIVE!

Suatu pagi, suamiku merasa ada gejala-gejala yang berubah. Sebagai perempuan yang mengalami hormon yang meningkat. Biasanya (maaf), payudara kita akan berubah, jauh lebih kenceng dari sebelumnya. Hari itu juga aku dan suami beli test pack daaaan gak nanggung- nanggung kita beli 5 sekaligus, hahahah! Itu untuk memastikan bahwa kalo ada yang eror kita coba lagi.Dan aku coba 5 hari setiap pagi.Hasilnya? POSITIVE!! 2garis strips yang bikin deg-degan. Awalnya memang samar-samar. Coba lagi besok-besoknya dan semakin terlihat. Aku langsung ke nanya temen-temenku untuk dokter kandungan yang rekomendasi. Ternyata masing-masing perempuan memiliki dokter kadungan yang berbeda-beda tergantung dengan kenyamanannya. Kalo aku cobain semua nama-nama dokter itu dan sudah pasti akan aku google untuk mencari tahu lebih jauh mengenai dokter yang dituju.

Saat aku ke dokter, usia kandunganku sekitar 7 minggu, which means udah hampir 2 bulan. Menurut dokter, perhitungannya adalah pada saat hari pertama menstruasi. Wow! Luar biasa ya. Akupun gak disangka. Dengan segala banyak hal yang aku jalanin selama hidup, Allah Maha Baik sekali sama aku. Mempercayakan untuk meniupkan nafas di dalam kandungan.



Hebatnya selama trisemester pertama, aku gak muntah sama sekali. Tipsnya aku dapet dari dokter kandunganku, Dr. Ardiansjah Dara, dari MRCCC Siloam Semanggi Jakarta. Beliau mengatakan bahwa, untuk sementara jangan makan terlalu pedes dan jangan terlalu asem terlebiiihhhh jangans sampai juga telat makan. Pesannya cuman itu saja. Karena itu memacu asam lambung kita, yang mengakibatkan kita selalu muntah, dan apabila kita muntah sekaliii saja, dan itu tidak bisa ditahankan lagi, seterusnya akan muntah. Soooo, aku coba untuk disiplin itu, walaupun aku suka banget makan yang asem dan pedes tapi gak mau berlebihan. Sesering mungkin aku akan makan walau porsinya sedikit, dan tidaka kan membiarkan perutku kosong. Hasilnya, aku gak muntah selama trisemester pertama :) *happy!*

It’s amazing! 

Silahkan di coba ya, aku selalu mendoakan siapapun yang ingin memiliki anak agar terkabulkan. Aku bahagia lahir batin, walaupun ada masa-masa hormon yang bikin aku rapuh. Tapi itu semua terhibur dari bulan ke bulan apalagi saat merasakan jantung dan gerakan bayi di dalam perut.

Aku bilang sama dokterku, aku mencari dokter yang memahami kondisi aku sebagai seorang Hard of Hearing. Aku bisa berkomunikasi dengan menggunakan gerakan bibir. Memberikan tips dan trik supaya aku bisa berfikir positive. 

Dan satu hal lagi, aku masih ingin bisa mendengarkan suara bayi ketika lahir nanti. 
Itu cita-cita ku yang gak bisa diganti dengan apapun sebagai perempuan berkebutuhan khusus.

Truthfully, being pregnant is changing me as a person. Each day is part of this amazing journey that has completely shifted the focus of my life and made me reevaluate my personal and professional goals.

Have a Splendid day mom-to-be

LOVE,
Angkie Yudistia