Selasa, 10 Maret 2015

I couldnt hear my baby crying loud


Have you ever imagined. having a baby girl on your arms, but you couldnt hear her crying loud. I mean you couldnt hear anything. thats me! i just could see experession on her face, even tough I sleep or reading a book or busy with my smartphone to check the works, i reeeaaalllyyy couldnt hear her crying. Im sooo sorry baby K. 

aku memang bisa menggunakan hearing aids, tapiii jika digunakan setiap saat aktifitas setiap hari malah membuat gak nyaman bahkan sakit kepala. 

anyway,am I ever cried with this situation? of course!  tapiii, dengan berjuang untuk ikhlas, perlahan aku mulai membiasakan. 

karena pernah 1 malam aku nangis, ternyata baby K juga ikutan nangis jerit2, aku panik. suami panik. akhirnya baby K di gendong mamaku, dan aku berusaha untuk tenang. 







well, setelah aku pikir2, kalo aku drop, baby K akan sedih. jadii hadirnya baby K ini, justru menjadikan aku perempuan tangguh. terima kasih bidadari kecil. 

 

In the eyes of Baby K...there is joy, there is laughter... there is hope, there is trust, a chance to shape the future...

Senin, 09 Maret 2015

sempurnanya melahirkan bidadari kecil :)


Rasa itu masih ada, rasa saat melahirkan seorang bidadari kecil yang bernama Kayla Almahyra Prasetyo. Yang artinya adalah anak perempuan seperti mahkota yang bersinar, cerdas dan beruntung. 

walaupun aku melahirkan secara Sectio Cesarean, dikarenakan pada saat aku di induksi sebanyak 3x selama 24 jam tidak ada kontraksi dan bahkan pembukaan, tapi usia kehamilan sudah melewati due date, yakni 41 minggu (10 bulan 1 minggu), keputusan bersama adalah melakukan tindakkan SC demi keselamatan baby K agar tidak terlalu kelamaan didalam perut. 

Kehamilanku selama 10 bulan tidak ada kendala yang berlebihan. aku sangat enjoy, 8 bulan kehamilan aku percayakan kepada dokter Obgyn di MRCCC Siloam Semanggi, dokter Ardiansjah Dara. dokter yang sangat rekomendasi, memahami pasien secara psikolog, sehingga kita yang hamil pertama jadi tidak terlalu panik. terlebih aku, sebagai seorang calon ibu dengan keterbatasan telinga, wajar aku panik. aku bingung secara psikolog, antara siap dan tidak siap menjelang kelahiran. tapi dokter dara selalu tau bagaimana menenangkan pasiennya. 

Tapi, disaat bulan terakhir aku dan suami memutuskan untuk melahirkan dekat dengan mamaku, di bogor. sebuah keputusan yang sangat berat. aku takut, takut tidak menemukan kenyamanan seperti dokter sebelumnya. rasa itu berkecamuk berantakan, sangat takut tapi apa daya aku tidak bisa memaksakan ego. dokter demi dokter aku datangi, seberapa banyak rumah sakit dibogor aku kunjungi. awalnya membuat aku menyerah, tidak juga menemukan dokter obgyn yang membuat aku nyaman. sedangkan usia kandungan semakin berjalan, semakin  panik, siapa yang akan membantu aku saat persalinan nanti?

pada akhirnya, aku mencoba salah satu rumah sakit baru di bogor. Rumah Sakit Mulia, dokternya memang tidak ada yang tau siapa saja. tapi aku tetap berusaha untuk mencari kenyamanan. aku memang memilih dokter dengan generasi muda, aku tidak takut kalo dokter kurang jam terbang tinggi, toh jika ada kasus yang sulit mereka tentu akan berdiskusi dengan senior. menurutku, dokter generasi muda lebih bisa diajak diskusi dan berbincang banyak hal, mencairkan ketegangan. aku memutuskan untuk yakin dengan dokter obgyn Christian Sastra.  awalnya memang canggung, aku harus menjelaskan 8 bulan awal kehamilan, bercerita yang sesungguhnya, keadaan aku yang sebenarnya. apakah dokter christian mengerti dan memahami aku sebagai seorang perempuan yang tidak bisa mendengar? aku masih punya sisa waktu, konsultasi yang biasa sebulan sekali, bahkan 2 minggu sekali menjelang persalinan, aku bahkan seminggu sekali untuk membentuk kenyamanan.

bagiku melahirkan itu antara hidup dan mati. sebelum aku hamil, aku menginginkannya, saat menjelang melahirkan, aku siap bertarung dalam rasa sakit. apapun jalan lahirnya, yang terpenting adalah Baby K lahir dengan sehat dan sempurna. 


aku sangat nervous saat akan masuk ke ruang operasi, karena aku benar2 sangat niat untuk lahiran normal, segala cara aku jalani. tapi aku harus ikhlas, apapun jalan lahirnya. ruangan itu dingiiinnnn, begitu banyak alat-alat kedokteran yang tidak pernah aku lihat seumur hidup. perawat dan dokter semua sibuk. aku bingung, tapi dalam hati semua bacaan surat-surat Alquran aku ucapkan. Yaa Bunaya Ukruj Bidnillah, Wahai anakku keluarlah dengan ijin Allah. 

aku beruntung, dokterku pengertian dan perhatian. dibuatlah team persalinan yang semuanya mengetahui keadaan aku , jadi diinstruksikan jika ingin menyampaikan sesuatu harus lepaskan masker karena aku harus melihat gerakan bibir. dokter Anhestesi sangat baiiiiiiikkk sekali, agar aku tidak tegang ditunjukkan foto2 anaknya, sehingga aku bisa membayangkan kelak anakku akan secantik anaknya. 

pada saat persalinan, dokter Anhestesi meminta untuk aku melepaska alat bantu dengarku karena menggunakan batrei, takut2 nanti ada hal yang bisa berhubungan dengan alat kedokteran lainnya. tapi aku cuman bilang, "ok dok, saya akan lepaskann alat bantu pendengaranku ini, tapi jika anakku sudah lahir, ijinkan aku untuk dipasangkan kembali demi mendengar suara tangis ketika dia lahir dan berada dipelukanku."

Alhamdulilah, Kayla lahir pada tanggal 7 Febuari 2015, jam 10.27 pagi, dengan berat badan 3,6 kg, tinggi badan 52 cm. 


Sempurnanya bidadari kecilku ini :) aku menangis, terharu. aku masih diberi kesempatan untuk mengandung selama berbulan-bulan, merasakan perkembangan kehamilan dan melahirkan seorang bidadari cantik. Subhanallah. 

itu kenapa hingga hari ini dan seterusnya aku selalu merasa rindu, dengan rasa bahagia ini. sakit pasca operasi SC pun aku acuhkan, didnt let pain beat me! aku menahan rintihan rasa sakit demi bisa menimang Baby K dan memberikan ASI. 

aku pun berterima kasih sama suami ku yang selalu standby melewati semuanya, 5 hari di rumah sakit bukan menjadi ketakutan lagi buatku, tapi justru menyenangkan sekali.



Mama papaku pun juga selalu ada, sebagai anak perempuan satu-satunya dan akan melahirkan anak  yang akan menjadi cucu perempuan pertama, mereka tidak meninggalkan aku sedetikpun menjelang persalinan.


Terima Kasih untuk semua yang sudah menjenguk, perhatian yang berlimpah. aku dan baby K sangat bahagia sekaliii :) 


ya kan :) rasa ini tidak akan pernah hilang, aku rindu kembali ke masa-masa itu. tapi sekarang, semua itu akan selalu menjadi kenangan paling indah dalam hidup, yang kelak akan aku ceritakan ke Baby Kayla.. 


With Love,
Mommy Angkie